FITOHORMON : SITOKININ


Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini dan selanjutnya harus dilakukan dengan penerapan teknologi baru seperti bioteknologi dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Masalahnya sekarang , mampukah kita menyeleksi teknologi baru ini yang sesuai dengan keadaan Indonesia dalam rangka menunjang pembangunan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
Konsep zat pengatur tumbuh diawali dengan konsep hormon tanaman. Hormon tanaman adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi yang rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis. Proses-proses fisiologis ini terutama tentang proses pertumbuhan, differensiasi dan perkembangan tanaman.

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu.
Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.
SEJARAH PENEMUAN
Feromon, berasal dari bahasa Yunani ‘phero’ yang artinya ‘pembawa’ dan ‘mone’ ‘sensasi’. Feromon merupakan sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seks pada hewan jantan maupun betina. Zat ini berasal dari kelenjar eksokrin dan digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Berbeda dengan hormon, feromon menyebar ke luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang sejenis (satu spesies) (Anonim,2009).
Cobalt, Cobalt

Cobalt, cobalt, burning bright,
You emit a clear blue light,
What magnetic metal dye,
could match thy awesome point?
Cobalt
Cobalt is a hard, lustrous, gray metal, a chemical element with symbol Co and atomic number 27. Although cobalt-based colors and pigments have been used since ancient times for making jewelry and paints, and miners have long used the name kobold ore for some minerals, the free metallic cobalt was not prepared and discovered until 1735 by Georg Brandt.

Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy
1.    Boron
Boron merupakan unsur golongan 13 yang dapat membentuk hidrida paling banyak, diantaranya adalah:
  Decaborane (14): B10H14
  Hexaborane (10): B6H10
2.    Aluminium
Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Campuran dibakar secara eksplosif di udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.
3.    Galium
Satu-satunya senyawa hidrida dari gallium adalah galana, GaH3

4.    Idium
Satu-satunya senyawa hidrida dari idium adalah indigana, InH3
 
5.    Thalium
Satu-satunya senyawa hidrida dari thalium adalah talana, TlH3

Berikut merupakan sifat fisik unsur-unsur pada golongan 13.
1.    Boron
Boron adalah unsur golongan 13 dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

BEBERAPA CONTOH MENGENAI REAKSI ANORGANIK

1.                  Reaksi untuk mengenali ion besi (III) melalui uji kualitatif
a.       Mereaksikan larutan yang mengandung Fe3+ dengan ion OH- menghasilkan endapan berwarna karat dari Fe(OH)3
Fe3+ (aq) + 3 OH- (aq) à Fe(OH)3 (s)
b.      Mereaksikan larutan yang mengandung ion Fe3+ dengan larutan kalium heksasianoterat (II) yang akan menghasilkan endapan biru gelap (biru prusi) dari KFe[Fe(CN)6]
K+ (aq) + [Fe(CN)6]4- (aq) + Fe3+ (aq) à KFe[Fe(CN)6] (s)

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.

COULOMETRY


Teori Dasar Coulometry
 
Coulometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada pengukuran kuantitas elektrik yang diperlukan untuk membentuk analit secara kuantitatif. Apabila suatu arus sebesar 1 ampere dilewatkan selama 1 detik maka banyaknya listrik yang terjadi sebesar 1 coulomb.
Coulomb = ampere x detik
Hal ini sesuai dengan hukum Faraday yang pertama dimana untuk setiap ekivalen perubahan kimia pada sebuah elektrode diperlukan 96.487 coulomb listrik (tetapan faraday). Dalam suatu analisis coulometri berat analit yang sedang dieektrolisis dapat dihitung berdasarkan persamaan :
Gram zat yang sedang ditentukan = jumlah coulomb x BM
                                                                        n x F
dimana n adalah bilangan elektron yang dipindahkan dan F adalah satuan Faraday sebesar 96.500. Apabila sejumlah zat telah diketahui banyaknya maka jumlah elektron (n)yang terlibatdalamsuatu proses kimia zattersebutdapat dihitung. Metode coulometri memiliki kelebihan dimana konsentrasi analit yang sangat ecil dapat diukur secara tepat. Selain itu metode ini lebih akurat, cepat dan mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan metode gravimetri.
1.      Pengertian HPLC
Kromatografi cair berperforma tinggi (high performance liquid chromatography, HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zatcair yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi. HPLC digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan merupakan fasa cair dan zat padatnya merupakan fasa diam (stasioner). Teknik ini sangat berguna untuk memisahkan beberapa senyawa sekaligus karena setiap senyawa mempunyai afinitas selektif antara fasa diam tertentu dan fasa gerak tertentu. Dengan bantuan detector serta integrator kita akan mendapatkan kromatogram. Kromatogram memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa.
INFORMASI KEINSTRUMENAN GC

PENDAHULUAN TENTANG KROMATOGRAFI
      Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest (1906), seorang ahli botani Rusia. Tswest  menyiapkan kolom yang diisi dengan serbuk kalsium karbonat, dan kedalamnya dituangkan campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam eter. Secara mengejutkan, pigmen memisahkan dan membentuk lapisan berwarna di sepanjang kolom. Ia menamakan kromatografi pada teknik pemisahan baru ini, dimana “chroma” berarti warna serta “graphein” yang berarti tulisan. Kemudian kimiawan dari Swiss Richard Martin Willstätter (1872-1942) menerapkan teknik ini untuk risetnya yakni untuk pemisahan pigmen klorofil.
top